Cari Blog Ini

Kamis, 08 April 2010

Mengenal model referensi ISO – OSI

Mengenal model referensi ISO – OSI

Dalam dunia informasi komputer (dunifkom), kita akan sering mendengar model referensi ISO-OSI. Model ISO (international standarization organization) merupakan aturan standar yang dikeluarkan oleh badan pembuat aturan dan setandar untuk komunikasi komputer.

Model ISO menggunakan metode lapisan sebagai model referensi. Semua subsistem komunikasi dibagi menjadi tujuh lapisan.pembagian ini untuk menentukan berbagai macam funsi dan sistem oprasi. Model yanag digunakan dalam sistem komunikasi data dikenal dengan OSI (Open Sietem interconnection) tujuh layer.

OSI sangat berperan dalam mengidentifikasi sistem komputer untuk melaksanakan pengolahan dan penyaluran data. Struktur model OSI dibagi atas tujuh lapisan (layer). Masing-masing lapisan mempunyai fungsi dan aturan sendiri. Tujuan pembagian lapisan adalah mepermudah pelaksanaan aturan standar secara praktis. Pembagian ini juga untuk memungkinkan fleksibelitas, artinya apabila terjadi perubahan pada salah satu lapisan tidak akan berpengaruh pada lapisan yang lain.

Gambar 1.5 lapisan ISO tujuh layer (OSI)

1. Lapisan fisik (phisical layer)

Lapisan fisik merupakan lapisan paling rendah dari model referensi ISO. Lapisan fisik berhubungan media fisik dalam jaringan komunikasi data. Lapisan ini mengatur hubungan secara fisik antara satu titik ketitik lainya pada jaringan. Lapisan fisik memberikan standar interface pada peralatan komputer dan peralatan komunikasi kita dalam menyalurkan komunikasi kita .

2. Lapisan data link (data link layer)

Lapisan data link menjamin agar data yang dikirimkan kelapisan jaringan sampai ketujuan dalam keadaan baik. Data yang akan dikirimkan di bentuk dalam frame. Mekanisme yang dipakai dalam pengaturan struktur frame disebut HDLC ( high level link control). Lapisan data link melayani transmisi pada lapisan fisik dan bertanggungjawab mengatur komunikasi dalam sebuah jaringan. Lpisan ini juga menangani fungsi-fungsi seperti mendeteksi kesalahan transmisi dan melakuakan pengiriman ulang data-data tersebut.

3. Lapisan jaringan (network layer)

Lapisan jaringan bertanggungjawab untuk membuat paket data yang akan dikirimkan, memberikan fasilitas seprti pengalamatan jaringan (disebut routing), dan melakukan pengontrolan aliran data pada komputer ke interface jaringan. Lapisan jaringan harus dapat membedakan pengalamatan oleh suatu jaringan, serta mengatur mengatur paket-paket data yang berukuran berbeda.

4. Lapisan transport (transport layer)

Fungsi dasar transport layer adalah menerima data dari lapisan session, memisahkan menjadi bagian atau unit yang kecil, meneruskan kelapisan jaringan, dan menjamin unit-unit data tersebut dengan benar.

5. Lapisan session (session layer)

Lapisan ini menyediakan fasilitas bagi user/pemakai jaringan untuk melakuakan percakapan atau komunikasi dari satu mesin kemesin yang lain. Pada lapisan ini kita dimungkinkan melakuakan komunikasi untuk masuk kedalam sistem secara remote atau melakukan transfer file antar dua komputer.

6. Lapisan presentasi (presentation layer)

Lapisan ini digunakan untuk meyeleksi syntex data yang berada dalam jaringan. Lapisan presentasi memiliki standar encoding (penyandian) yang digunakan dalam pemrosesan apliksi data.

7. Lapisan aplikasi (application layer)

Lapisan aplikasi merupakan lapisan paling tertinggi pada model ISO. Biasanya berupa program atau aplikasi pada tingkat layanan informasi. Beragam protocol standar biasanya tersedia pada lapisan ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar